• Selamat Datang Di Blog Yogi Nugraha Blog's
  • Cinta ALLAH & Cinta RASUL
  • Yogi Nugraha Blog's
  • Thanks for our school

Selasa, 08 Maret 2011

ANAK PEREMPUAN PENEMU MAKAM PENYEBAR ISLAM

http://images.detik.com/content/2011/03/07/475/KuburanKuno-dalam.jpg

Penemu makam yang diyakini sebagai penyebar agama Islam di Dusun Kampung Baru, Desa Pandian, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura sempat merasakan keanehan yang terjadi pada putrinya.
Nita, putri Sunarto yang masih berumur 16 tahun sempat kerasukan salah satu roh makam tersebut. Saat kerasukan tersebut, Nita bicara layaknya seorang permaisuri raja. Bahasanya halus dan sikapnya terlihat wibawa.
Saat itu dalam kondisi tidak sadar, Nita menyampaikan terima kasih telah membersihkan makam tersebut. "Terima kasih ya, kuburan (makam) saya telah dibersihkan. Tolong, jaga baik-baik," kata Sunarto, kepada detiksurabaya.com, menirukan ucapan putrinya saat kerasukan roh, Senin (7/3/2011).
Putrinya yang kerasukan, memperkenalkan jika salah satu dari tujuh kuburan itu bernama Siti Aisyah, yakni cucu Syekh Sayyid Abdullah. Letaknya paling timur. "Saya sangat terkejut, kenapa putri saya bicara seperti itu. Tapi, kondisinya tidak sadar," ucapnya.
Tidak lama berselang, Nita sadar kembali. Saat ditanya, dia tidak merasakan apa-apa dan
sudah lupa apa yang dibicarakan. "Saya baru sadar jika roh itu menyusup ke putri saya. Sekarang sudah tidak ada masalah. Putri saya tenang-tenang saja," kenangnya.
Dia menjelaskan, tujuh makam yang baru ditemukan itu terdiri dari 3 orang laki-laki dan sisanya perempuan. Itu dibuktikan dengan perbedaan nisan. "Nisan laki-laki dan perempuan kan beda," terangnya.
Sebelum putrinya kesusupan roh, ada batu nisan yang salah menempatkan yakni nisan paling timur itu diberi nisan laki-laki, ternyata yang benar nisan perempuan. "Yaitu, yang merasuk ke putri saya. Dan menjelaskan jika perempaun. Akhirnya nisan itu saya beri nisan perempaun yang ditemukan tak jauh dari lokasi," terangnya.
Saat ini, warga setempat terus bergotong royong membersihkan lokasi makam yang baru ditemukan 10 Februari 2011 lalu. Selain itu, juga memberi keramik di sekitarnya sebagai tempat duduk para peziarah.
"Peziarah biar nyaman, maka diberi keramik dibagian barat batu nisan," tandasnya.
(bdh/bdh)

sumber :http://surabaya.detik.com/read/2011/03/07/094441/1585733/475/anak-perempuan-penemu-makam-penyebar-islam-sempat-kesurupan?y991101465

Lanjutkan Baca - ANAK PEREMPUAN PENEMU MAKAM PENYEBAR ISLAM

pAKISTAN, nEGARA BERPENDUDUK ISLAM TERBESAR

Pakistan pada 2030 akan mengungguli Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. Ini terkait dengan perkiraan turunnya tingkat kelahiran di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, sedangkan Pakistan mengalami pertambahan jumlah penduduk yang besar.

Sudah semestinya umat Islam juga meningkatkan kualitas bukan hanya  kuantitas

Sudah semestinya umat Islam juga meningkatkan kualitas bukan hanya kuantitas

Itu adalah hasil penelitian lembaga riset asal Amerika Serikat (AS), Pew Forum on Religion & Public Life, yang dirilis Kamis, 27 Januari 2011. Menurut survei itu, Indonesia dalam 20 tahun berikut masih memiliki banyak penduduk beragama Islam dari negara-negara lain. Namun, pada 2030, status Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia bisa tergeser oleh Pakistan.

"Jumlah umat Islam di Pakistan diproyeksikan bertambah 78 juta, dari 178,1 juta jiwa pada 2010 menjadi 256,1 juta jiwa pada 2030. Jumlah populasi Muslim Indonesia diperkirakan akan bertambah 34 juta, dari 204,8 juta jiwa [pada 2010] menjadi 238,8 juta jiwa [pada 2030]," demikian analisis Pew dalam laman resmi lembaga itu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS5Eu1I8hQJPTSSXiKsn5kwOVs8qyeDRphonoha7FCDSeHKjuW0z1FJdBd8bVyNORyFwJoZEtH-NM76llFO4whtlbdDq7-x65Hiy7mgR_Ds3sSotpgENaS1m1c7eCyJogIsC5soxDr_BH2/s1600/Indonesian+province+that+practices+strict+Islamic+law,%2Band%2Boffenders%2Bcould%2Bsee%2Btheir%2Battire%2Bcut%2Bup.%2BAceh%2Bis%2Bthe%2Bonly%2Bprovince%2Bin%2Bpredominantly%2BMuslim%2BIndonesia%2Bto%2Buse%2BIslamic%2BSharia%2Bfor%2Bits%2Blegal%2Bcode..jpg

Seperti Pakistan, India dan Banglades juga berpotensi memiliki pertambahan umat Muslim yang besarnya melampaui Indonesia dalam kurun 2010 hingga 2030. Menurut analisis statistik dari Pew, perubahan ini terkait dengan menurunnya tingkat kelahiran di kalangan perempuan Muslim di Indonesia. Selama 2010-2015, contohnya, setiap ibu di Tanah Air rata-rata melahirkan dua anak. Ini berbeda di Pakistan, di mana setiap ibu melahirkan 3,6 anak dalam periode yang sama di Indonesia.

http://static.republika.co.id/images/muslim_indonesia_ilustrasi_101102151248.jpg

Pew menilai bahwa potensi turunnya tingkat kelahiran di Indonesia ini akibat makin banyak perempuan Muslim yang memperoleh jenjang pendidikan tingkat lanjut, disertai naiknya standar hidup dan perpindahan domisili dari desa ke kota. Gencarnya kampanye penggunaan alat kontrasepsi di kalangan perempuan juga dinilai tim riset Pew membawa pengaruh bagi laju pertambahan jumlah umat Muslim di Indonesia dalam 20 tahun ke depan.
sumber :http://kompas.com/

Lanjutkan Baca - pAKISTAN, nEGARA BERPENDUDUK ISLAM TERBESAR

Saat Tunaikan Ibadah Haji Nenek Obama Doakan Obama Jadi Muslim

Nenek dari Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang berusia 88 tahun bernama Sarah Omar dari Kenya belum lama ini menunaikan rukun Islam yang ke-5 bersama putranya yaitu paman Obama Saeed Husein dan beberapa cucunya yang lain. Selama menjalankan ibadah haji keluarga Obama ini menjadi tamu kehormatan dari Kerajaan Saudi, Raja Abdullah menjamu mereka dengan sangat ramah.

http://www.uncoverage.net/wp-content/uploads/2010/11/Obama-and-grandma11.jpg

Sang nenek Sarah Omar 88 tahun mendoakan agar Obama bisa menjadi Muslim saat menjalankan ibadah haji

Seperti kebanyakan umat muslim pada umumnya, momen ibadah haji digunakan untuk memanjatkan do'a karena diyakini berdoa saat berhaji lebih makbul dari momen biasa. Pada kesempatan itulah sang nenek memanfaatkannya untuk mendoakan sang cucu yang kini menjadi Presiden Amerika Serikat tersebut terbuka hatinya untuk menjadi seorang muslim.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNH3B1KaS8Vcbbr2d55Indx1pRxh4jrxPHEaNFiuXicikYMK3w7NRzpSeyZxRPi1r68NIxfnn6AdkCkbfdeENE-d6b2WL8FWBHRm4Nc2Xuw3-P2SU05PDzevFb902O8f5iMdgx6oweDGl_/s1600/14+Barack+Obama+Family+Photos.jpg

Selama ini Obama tetap memegang teguh keyakinannya sebagai seorang penganut Kristen yang taat, walau dari hasil jejak pendapat yang dilakukan pada orang Amerika menyebutkan 1 dari 5 orang Amerika yang ditanyai di survei meyakini kalau Obama beragama Islam. Bahkan isu Obama muslim tersebut dimanfaatkan para lawan politik beliau untuk menyudutkan rivalnya.

http://islamvskristen.files.wordpress.com/2010/11/wpid-pergi-haji-sarah-omar-doakan-obama-masuk-islam.jpg?w=600

Obama sendiri dinilai dekat dan bersahabat dengan dunia Islam, terbukti saat berkunjung ke Jakarta lalu Obama menyempatkan diri berkunjung ke Masjid Istiqlal

Source: http://www.klikunic.com/2011/03/saat-tunaikan-ibadah-haji-nenek-obama.html

Lanjutkan Baca - Saat Tunaikan Ibadah Haji Nenek Obama Doakan Obama Jadi Muslim

Senin, 07 Maret 2011

Ditemukan (Mirip) Alien di Indonesia

Jasad makhluk ini detemukan oleh seorang warga diatas gundukan tanah disekitar pekarangan rumahnya. Saat pertamakali melihatnya,orang tersebut mengira makhluk ini merupakan jasad anak kecil,maka ia pun bergegas meraih telpon genggamnya untuk menghubungi Polisi. Karena dorongan rasa ingin tahu yang besar,Sebelum polisi tiba di TKP,ia sempat mendekat dan melihat-lihat jasad makhluk tsb. Didalam hatinya dia juga sempat berfikir dan merasa janggal,mengapa jasad makhluk kecil yang satu ini mempunyai sayap mirip dedaunan?dan badannya terlalu mungil untuk ukuran seorang balita? Bahkan ketika polisi tiba,mereka juga bingung dan tidak mengerti,sebenarnya ini makhluk apa?
Menurut laporan dari hasil X-ray,makhluk tersebut memiliki struktur tulang mirip dengan susunan tulang pada balita,namun pada badannya sedikit berongga seperti jenis2 hewan insecta. Uniknya,ia juga memiliki bentuk fisik mirip dengan manusia,mempunyai 2 tangan lengkap dengan 5 jari,dua kaki,dan pada bagian kepalanya terdapat lapisan jaringan kulit sangat tipis yang ditumbuhi rambut berwarna pirang keemasan.
Tapi yang tidak habis dipikir,mengapa makhluk ini mempunyai sayap dan tinggi badannya tergolong sangat kecil,antara 10-20 cm tingginya. Jasadnya juga tidak membusuk,namun malah mengering dan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Pada struktur sayapnya sendiri,walaupun sekilas jika dilihat mirip dengan dedaunan, tetapi ini bukanlah merupakan sejenis daun,jika diraba maka akan terlihat perbedanya. Sayapnya mirip dengan struktur sayap hewan-hewan insecta pada umumnya.
Sampai saat ini,tim forensik yang meneliti jasad makhluk ini belum mengerti sepenuhnya mengenai jenis dan identitasnya. Tetapi dari berbagai kesimpulan yang didapat, makhluk tersebut memilik struktur DNA mirip dengan DNA manusia, namun juga terdapat banyak kesamaan dengan hewan-hewan insecta.
Di wilayah pedasaan Derbyshire Countryside,Inggris sendiri,menurut penuturan beberapa penduduk setempat,memang pada malam hari sering muncul sinar-sinar cemerlang misterius yang berterbangan dibeberapa
tempat didaerah itu. Biasanya paling sering muncul disekitar pinggiran sungai yang disekelilingnya penuh ditumbuhi dengan pepohonan atau disekitar areal perkebunan mereka. Namun,mereka tidak tahu dengan pasti makhluk apakah yang mengeluarkan sinar cemerlang tersebut,jika didekati seolah-olah sinar itu meredup dan ahirnya menghilang begitu saja.
Berikut adalah cuplikan gambar yang berhasil diliput oleh tim Mahasampatti dari berbagai sumber :




Lanjutkan Baca - Ditemukan (Mirip) Alien di Indonesia

Abu nawas : Biografi singkat

 

Tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita akan nama sang tokoh kocak “Abu Nawas”  saking masyhurnya nama tersebut hingga kadang kita tidak mengetahui siapa   nama asli dia sebenarnya. Nama asli Abu Nawas adalah Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami. Dia dilahirkan pada 145 H (747 M ) di kota Ahvaz di negeri Persia (Iran sekarang), dengan darah dari ayah Arab dan ibu Persia mengalir di tubuhnya. Ayahnya, Hani al-Hakam, merupakan anggota legiun militer Marwan II. Sementara ibunya bernama Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol. Sejak kecil ia sudah yatim. Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah, Irak. Di kota inilah Abu Nawas belajar berbagai ilmu pengetahuan.

Masa mudanya penuh perilaku kontroversial yang membuat Abu Nawas tampil sebagai tokoh yang unik dalam khazanah sastra Arab Islam. Meski begitu, sajak-sajaknya juga sarat dengan nilai sprirtual, di samping cita rasa kemanusiaan dan keadilan. Abu Nawas belajar sastra Arab kepada Abu Zaid al-Anshari dan Abu Ubaidah. Ia juga belajar Al-Quran kepada Ya’qub al-Hadrami. Sementara dalam Ilmu Hadis, ia belajar kepada Abu Walid bin Ziyad, Muktamir bin Sulaiman, Yahya bin Said al-Qattan, dan Azhar bin Sa’ad as-Samman. Pertemuannya dengan penyair dari Kufah, Walibah bin Habab al-Asadi, telah memperhalus gaya bahasanya dan membawanya ke puncak kesusastraan Arab. Walibah sangat tertarik pada bakat Abu Nawas yang kemudian membawanya kembali ke Ahwaz, lalu ke Kufah. Di Kufah bakat Abu Nawas digembleng. Ahmar menyuruh Abu Nawas berdiam di pedalaman, hidup bersama orang-orang Arab Badui untuk memperdalam dan memperhalus bahasa Arab.

Kemudian ia pindah ke Baghdad. Di pusat peradaban Dinasti Abbasyiah inilah ia berkumpul dengan para penyair. Berkat kehebatannya menulis puisi, Abu Nawas dapat berkenalan dengan para bangsawan. Namun karena kedekatannya dengan para bangsawan inilah puisi-puisinya pada masa itu berubah, yakni cenderung memuja dan menjilat penguasa.

Dalam Al-Wasith fil Adabil ‘Arabi wa Tarikhihi, Abu Nawas digambarkan sebagai penyair multivisi, penuh canda, berlidah tajam, pengkhayal ulung, dan tokoh terkemuka sastrawan angkatan baru. Namun sayang, karya-karya ilmiahnya justru jarang dikenal di dunia intelektual. Ia hanya dipandang sebagai orang yang suka bertingkah lucu dan tidak lazim. Kepandaiannya menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun al-Rasyid. Melalui musikus istana, Ishaq al-Wawsuli, Abu Nawas dipanggil untuk menjadi penyair istana (sya’irul bilad).

Sikapnya yang jenaka menjadikan perjalanan hidupnya benar-benar penuh warna. Kegemarannya bermain kata-kata dengan selera humor yang tinggi seakan menjadi legenda tersendiri dalam khazanah peradaban dunia. Kedekatannya dengan kekuasaan juga pernah menjerumuskannya ke dalam penjara. Pasalnya, suatu ketika Abu Nawas membaca puisi Kafilah Bani Mudhar yang dianggap menyinggung Khalifah. Tentu saja Khalifah murka, lantas memenjarakannya. Setelah bebas, ia berpaling dari Khalifah dan mengabdi kepada Perdana Menteri Barmak. Ia meninggalkan Baghdad setelah keluarga Barmak jatuh pada tahun 803 M. Setelah itu ia pergi ke Mesir dan menggubah puisi untuk Gubernur Mesir, Khasib bin Abdul Hamid al-Ajami. Tetapi, ia kembali lagi ke Baghdad setelah Harun al-Rasyid meninggal dan digantikan oleh Al-Amin.

Sejak mendekam di penjara, syair-syair Abu Nawas berubah, menjadi religius. Jika sebelumnya ia sangat pongah dengan kehidupan duniawi yang penuh glamor dan hura-hura, kini ia lebih pasrah kepada kekuasaan Allah.

Memang, pencapaiannya dalam menulis puisi diilhami kegemarannya melakukan maksiat. Tetapi, justru di jalan gelap itulah, Abu Nawas menemukan nilai-nilai ketuhanan. Sajak-sajak tobatnya bisa ditafisrkan sebagai jalan panjang menuju Tuhan. Meski dekat dengan Sultan Harun al-Rasyid, Abu Nawas tak selamanya hidup dalam kegemerlapan duniawi. Ia pernah hidup dalam kegelapan – tetapi yang justru membawa keberkahan tersendiri.

Seorang sahabatnya, Abu Hifan bin Yusuf bin Dayah, memberi kesaksian, akhir hayat Abu Nawas sangat diwarnai dengan kegiatan ibadah. Beberapa sajaknya menguatkan hal itu. Salah satu bait puisinya yang sangat indah merupakan ungkapan rasa sesal yang amat dalam akan masa lalunya.

Mengenai tahun meningalnya, banyak versi yang saling berbeda. Ada yang menyebutkan tahun 190 H/806 M, ada pula yang 195H/810 M, atau 196 H/811 M. Sementara yang lain tahun 198 H/813 M dan tahun 199 H/814 M. Konon Abu Nawas meninggal karena dianiaya oleh seseorang yang disuruh oleh keluarga Nawbakhti – yang menaruh dendam kepadanya. Ia dimakamkan di Syunizi di jantung Kota Baghdad.  Berikut salah satu kisah Jenaka Abu Nawas.

Demi Tata Krama Kepada Raja

Konon di Zaman Raja Harun Al Rasyid dulu tidak ada yang namanya WC, yang ada cuma sungai atau kali untuk buang hajat. Suatu ketika sang raja merasa perutnya sedang sakit, dan sudah tidak bisa lagi untuk diajak kompromi. Seketika itu juga raja meminta para pengawal untuk mendampinginya ke sungai demi  menuntaskan hajatnya. Kebetulan sungai disitu mengalir ke arah selatan. Dan   Sudah masyhur di kalangan  masyarakat , jika sang raja sedang buag hajat di sungai, maka rakyat dilarang keras berak di sebelah utaranya raja, karena di khawatirkan kotoran tersebut akan mengalir ke arah selatan dan mengenai badan sang raja. Dan kalau ada yang melanggar, maka akan mendapatkan hukuman berat dari sang raja.

Namun kali ini, peraturan tersebut tidak di indahkan oleh sang  tokoh kocak Abu Nawas, Abu Nawas dengan santainya juga ikut berak di sebelah utara agak jauh dari posisi sang raja, sehingga sang raja tidak melihatnya. Disaat asyik buang hajat, tiba – tiba saja ada suatu benda yang menyenggol pantat sang raja, tanpa berpikir panjang, benda tersebut langsung dipegang dan dilihat oleh sang raja, alangkah terkejutnya, ternyata benda tersebut adalah kotoran manusia. kontan saja hal itu membuat sang raja naik pitam. seketika itu juga raja menyuruh para pengawalnya untuk menelusuri sungai di sebelah utara,dan  menangkap orang yang berak .  Benar saja, di sebelah utara  agak jauh dari posisi sang raja, terlihat sosok abu nawas sedang berak dengan santainya. Saat itu juga para pengawal langsung menangkap dan membawanya ke hadapan raja untuk di hukum.

Ketika di hadapkan pada raja, Abu  Nawas memprotes pada raja kenapa dia di tangkap dan akan dihukum. Raja pun menjawab :

” Apakah kamu tidak tahu wahai Abu Nawas, perbuatanmu itu telah melecehkan privasiku, kamu telah menginjak – injak harga diriku, kamu memang tidak punya tata krama !!! bentak sang raja.

“Berani – beraninya kamu berak di sebelah utaraku, sehingga kotoranmu  mengenai badanku, selama ini tidak pernah seorangpun dari rakyatku  berani melakukan perbuatan sepertimu” wahai Abu Nawas” Tambah sang raja dengan nada  sangat kesal.

“Kini kamu harus menerima hukuman dariku”

“Maaf, tunggu sebentar wahai raja ” sela Abu nawas.

“Ada apa? tanya raja, “kali ini tidak ada lagi ampun bagimu Abu nawas”

“Tunggu sebentar, tolong beri saya kesempatan untuk menjelaskannya.

“Saya melakukan itu semua, karena saya sangat menghormati engkau wahai raja”

mendegar hal itu, raja harun Al Rasyid langsung sedikit tertegun dengan apa yang disampaikan oleh abu nawas.

“Lho perbuatan seperti itu , kamu bilang malah untuk menghormati aku???” tanya raja dengan ekspresi agak sedikit keheranan.

“Ya benar raja ”  jawab abu nawas dengan tegasnya.

Rajapun semakin keheranan dan penasaran dengan abu nawas.

“Baiklah kali ini aku kasih kamu  kesempatan untuk menjelaskan alasannya, jika alasanmu tidak masuk akal maka aku tidak segan – segan untuk  memperberat hukumanmu.”

“Baiklah raja, begini alasannya . Raja tahu, selama ini jika raja tengah mengadakan perjalanan dengan rakyat atau bersama  pengawal ,  tidak ada satupun dari rakyat atau pengawal  raja yang berani mendahului jalannya raja, begitu juga dengan saya, ketika saya ikut rombongan raja , posisi saya ketika berjalan tidak berani mendahului raja, itu saya lakuakan karena saya  menjaga tata krama dan sopan santun kepada raja”

“Ya bagus, lha terus apa hubungannya dengan perbuatanmu yang sekarang ini??” tanya raja dengan nada semakin penasaran dengan akal cerdik abu nawas.

“Begini raja, saya menghormati engkau tidak setengah – setengah, melainkan saya menghormati engkau dengan sepenuh hati . Ketika saya buang hajat , saya memilih di sebelah utara raja, dan sama sekali , saya tidak berani berak  berada di sebelah selatan raja. Hal ini saya lakukan karena saya kuatir, jika saya berak di sebelah selatan raja, maka nanti kotoran saya berlaku tidak  sopan kepada kotoran raja,  karena sudah berani berjalan mendahuli kotoran raja.  sehingga saya memilih berak di sebelah utara, agar supaya kotoran saya tidak sampai mendahului kotoran raja. Ini semua saya lakuakan tidak lain, hanya demi Tata krama saya kepada kotoran raja.

Terus terang wahai baginda, kotoran  saya tidak berani mendahului kotoran raja, karena hal itu merupakan perbuatan  su’ul adab.

Ketika raja berjalan, saya tidak berani mendahului jalan raja, begitu juga ketika kotoran raja mengalir, maka kotoran saya pun tidak berani mendahului kotoran raja. ini semua saya lakuakn karena Sopan santun dan tata krama  saya yang sepenuh hati kepada raja.”

“Malah yang seharusnya diberi hukuman bukan saya wahai raja , melainkan rakyat engkau yang tidak punya tata krama, karena mereka berani berak di sebelah selatanmu, sehingga kotoran mereka mendahului kotoranmu. “

Mendengar penjelasan Abu nawas, raja pun tersennyum. dia tidak jadi marah dan menghukum Abu nawas, tetapi oleh sang raja Abu Nawas malah diberi hadiah karena alasannya masuk akal. Sejak kejadian itu, raja pun menginstruksikan kepada rakyatnya untuk berak di sebelah utara sang raja, demi menjaga kesopanan kepada kotoran sang raja…

Lanjutkan Baca - Abu nawas : Biografi singkat